Prinsip-prinsip dasar akuntansi
Akrual Basis vs Cash Basis
Setiap transaksi yang terjadi harus dicatat melalui media jurnal, ada dua metode pencatatan yang dikenal di dalam ilmu akuntansi yaitu :
- Metode pencatatan berbasis akrual adalah suatu metode pencatatan yang dilakukan berdasarkan pada waktu terjadinya transaksi tanpa melihat kas atau setara kas diterima atau dibayarkan.
- Metode pencatatan berbasis kas adalah suatu metode pencatatan yang dilakukan berdasarkan pada waktu kas atau setara kas diterima atau dibayarkan ketika transaksi terjadi
Proses penyesuaian
Proses penyesuaian atau lazim disebut dengan adjustment journal entry yaitu suatu proses untuk melakukan analisis dan perubahan terkini (updating) akun akun pada akhir periode.
Ada beberapa akun yang menunjukkan angka yang tidak real ( sesungguhnya) apabila tidak kita lakukan proses penyesuaian, misalnya, akun biaya sewa, akun penyusutan, akun keperluan kantor, akun inventory dll
- Pada proses ini, ayat jurnal penyesuaian akan melibatkan akun-akun yang ada di Neraca maupun di Laporan Laba Rugi
- Pos yang memerlukan penyesuaian terdiri atas pos tangguhan, pos akrual, dan penyusutan aset tetap.
Pos tangguhan (Deferral)
- Melibatkan penerimaan kas di awal, yaitu Pendapatan diterima di muka (Unearned Revenue) dan Pengeluaran kas di awal, yaitu Beban dibayar dimuka (Prepaid Expense)
- Menggunakan 2 pendekatan, yaitu pendekatan neraca dimana proses penyesuaian melibatkan akun-akun dalam neraca dan pendekatan laba rugi karena melibatkan akun akun dalam laporan laba
- Termasuk dalam pos tangguhan antara lain: Perlengkapan (Bahan Habis Pakai), Beban dibayar dimuka (Prepaid Expense), dan Pendapatan diterima dimuka (Unearned Revenue)
Perlengkapan/bahan habis pakai
Contoh :
Fahmi motor
Neraca Saldo
32 Desember 2012
Kode akun Nama Akun D K
11 Kas 50,300
12 Piutang Usaha 6,000
13 Bahan Habis Pakai 1,500
14 Asuransi dibayar dimuka 1,200
15 Tanah 10,000
Saldo Bahan habis pakai (awal) di neraca saldo Rp1.500
Sisa bahan habis pakai tgl 31 Des (soal) 600-
Pemakaian bahan habis pakai (menjadi beban) Rp900
Jurnal penyesuaian 31 desember (AJP)
Beban bahan habis pakai 900
Bahan habis pakai 900
Beban dibayar dimuka/prepaid expense
Pendekatan Neraca
- Pos pada awalnya dicatat sebagai asset.
- Dicatat pada rekening beban dibayar dimuka
- Asset ini kemudian berubah menjadi beban seiring waktu karena asset telah digunakan sehingga memerlukan penyesuaian pada akhir periode akuntansi
Awal AJP
Beban dibayar dimuka xxx beban xxx
Kas xxx beban dibayar dimuka xxx
Contoh: Tanggal 1 desember 2012 Fahmi, pemilik Fahmi motors membayar polis asuransi sebesar Rp 1.200 untuk jangka waktu 1 tahun (12 bulan). Asuransi tersebut merupakan asuransi all risk yang mencakup kebakaran, pencurian, dan kerugian.
Jurnal mencatat transaksi tanggal 1 Desember 2012 adalah:
Pendekatan Neraca
1/12 Asuransi dibayar dimuka 1.200
Kas 1.200
Catatan: Asuransi dibayar dimuka dicatat pada rekening aset
Fahmi motors
Neraca Saldo
32 Desember 2012
Kode akun Nama Akun D K
11 Kas 50,300
12 Piutang Usaha 6,000
13 Bahan Habis Pakai 1,500
14 Asuransi dibayar dimuka 1,200
15 Tanah 10,000
- Pada awalnya dicatat sebagai asset
- Dicatat pada rekening asuransi dibayar dimuka
Saldo asuransi dibayar dimuka untuk 1 tahun = 12 bulan = Rp1.200
Asuransi yang sudah dimanfaatkan (menjadi beban) = 1 bulan (1des – 31 des) = 1/12 x 1.200 = Rp100
Jurnal penyesuaian 31 desember (AJP)
Beban asuransi 100
Asuransi dibayar dimuka 100
- AJP digunakan untuk mencatat asurasi yang sudah dimanfaatkan (menjadi beban asuransi)
Buku Besar
Buku besar sebelum dan sesudah AJP ditujukan oleh ilustrasi sebagai berikut :
Pendekatan laba rugi
- Pada awalnya pembayarnya beban dicatat pada rekening beban….
- Jurnal untuk mencatat transaksi di awal dan jurnal
Penyesuaian ditujukan sebagai berikut:
Awal AJP
Beban xxx beban dibayar dimuka xxx
Kas xxx beban……. Xxx
Contoh :
tanggal 1 desember 2012 Fahmi motors membayar polis asuransi sebesar Rp1.200 untuk jangka waktu 1 tahun (12 bulan). Asuransi tersebut merupakan asuransi all risk yang mencangkup kebakaran, pencurian, dan kerugian. Jurnal mencacat transaksi tanggal 1 desember 2012 adalah:
Pendekatan laba rugi
1/12 beban asuransi 1.200
Kas 1.200
Note: beban asuransi dicatat pada rekening beban
Fahmi motors
Neraca Saldo
31 Desember 2012
Kode akun Nama Akun D K
11 Kas 50,300
12 Piutang Usaha 6,000
52 Bahan Habis Pakai 1,500
53 Asuransi dibayar dimuka 1,250
54 Beban lain-lain 500
55 Beban Asuransi 1,200
Pada awalnya dicatat sebagai beban
Dicatat pada rekening beban asuransi
Awal: membayar beban asuransi untuk 12 bulan = Rp 1.200
Yang telah menjadi beban asuransi 2012 = 1 bulan = 100
Bukan beban asuransi 2012 Rp 1,100
Perlu dikoreksi (dipindahkan ke rekening Asuransi dibayar dimuka) dengan AJP
- AJP digunakan untuk mencatat asuransi yang belum dimanfaatkan (belum menjadi beban).
Catatan
- Harus diperhitungkan dahulu mana yang sudah, dan mana yang belum menjadi beban periode berjalan.
- Jika menggunakan pendekatan neraca, maka penyesuaiannya: Rekening Beban Asuransi dibayar dimuka dikredit sebesar yang sudah menjadi beban, dan rekening beban asuransi didebet sejumlah itu
- Jika menggunakan pendekatan laba rugi, maka penyesuaiannya Rekening Beban Asuransi dikredit sebesar yang belum menjadi beban, dan rekening Asuransi dibayar dimuka didebet sejumlah itu
- Dari kedua metode pencatatan (pendekatan neraca dan laba rugi), jumlah asuransi dibayar dimuka dan beban asuransi menghasilkan jumlah yang sama
Pendapatan diterima dimuka/Unearned Revenue
Pendekatan Neraca
- Pos pada awalnya dicatat sebagai liabilitas (kewajiban): Sudah menerima pembayaran padahal jasa/barang belum ditunaikan/diberikan kepada pelanggan
- Dicatat pada rekening Pendapatan Diterima Dimuka
Awal AJP
Kas xxx Pendapatan diterima dimuka xxx
Pendapatan diterima dimuka xxx Pendapatan xxx
Contoh :
tanggal 1 desember 2012 perusahaan menyetujui tawaran sewa tanah dari x Agency dan menerima pembayaran sebesar Rp 3.000 untuk disewa selama 3 bulan untuk dimanfaatkan sebagai lahan parker sementara,
jurnal transaksi 1 desember 2012 adalah:
Pendekatan Neraca
1/12 Kas 3.000
Sewa diterima dimuka 3.000
(Sewa diterima dimuka dicatat pada rekening liabilitas)
Fahmi motor
Neraca Saldo
31 Desember 2012
Kode akun Nama Akun D K
11 Kas 50,300
12 Piutang Usaha 6,000
21 Utang Usaha 4,500
22 Sewa Diterima Dimuka 3,000
53 Beban Listrik 1,250
54 Beban lain-lain 500
- Diawal dicatat sebagai liabilitas (utang)
- Dicatat pada rekening sewa diterima dimuka
Saldo awal sewa diterima dimuka (terima sewa 3 bulan)=Rp 3,000
Lahan yang sudah disewakan 1 Des – 31 Des = 1 bulan = 1/3 x Rp 3,000 = Rp 1,000 = pendapatan sewa
AJP 31 Des 2012: Sewa Diterima Dimuka 1,000
Pendapatan sewa 1,000
AJP digunakan untuk mencatat pendapatan sewa yang dihasilkan tahun 2012
Contoh:
tanggal 1 Desember 2012 Perusahaan menyetujui tawaran sewa tanah dari x agency dan menerima pembayaran sebesar Rp 3.000 untuk disewa selama 3 bulan untuk dimanfaatkan sebagai lahan parkir sementara, Jurnal transaksi 1 Desember 2012 adalah:
Pendekatan Laba rugi
1/12 Kas 3.000
Pendapatan 3.000
pada 1 Desember 2012 perusahaan mencatat penerimaan pembayaran sewa pada rekening pendapatan sewa
Fahmi motors
Neraca Saldo
31 Desember 2012
Kode akun Nama Akun D K
11 Kas 50,300
12 Piutang Usaha 6,000
21 Utang Usaha 4,500
22 Pendapatan Sewa 3,000
53 Beban Listrik 1,250
54 Beban lain-lain 500
- Di awal di catat sebagai pendapatan
- Dicatat pada rekening pendapatan sewa
Saldo Pendapatan sewa (terima sewa 3 bulan) Rp 3,000
Pendapatan sewa 2012 dihasilkan = 1 bulan 1,000
Bukan Pendapatan sewa 2012 Rp 2,000
Jurnal Penyesuaian 31 Des 2012 (AJP)
Pendapatan sewa 2,000
Sewa diterima dimuka 2,000
AJP digunakan untuk mengoreksi Pendapatan sewa dengan memindahkan Pendapatan sewa yang tidak dihasilkan tahun 2012 ke rekening Sewa diterima dimuka
Baca Juga : Apa Itu Akuntansi Perusahaan Dagang dan Cara Perhitungannya ?