Banyak hal yang menyebabkan bisnis tidak mengalami kemajuan apa-apa atau dengan kata lain berjalan di tempat, salah satu penyebabnya adalah team yang kurang bisa mensupport visi dan misi perusahaan, akibatnya team amburadul tidak karuan, mengapa hal tersebut bisa terjadi? banyak faktor yang memungkinkan terjadinya hal tersebut, biasanya dimulai dari proses perekrutan tenaga kerja yang kurang fokus pada apa yang menjadi kebutuhan manajemen, sehingga terlalu mudah menerima karyawan, kurang selektif di dalam melakukan penerimaan karyawan, tanpa melakukan test yang memadai main ambil saja, hal lain yang juga merupakan biang keladi dari masalah team kerja tidak mempunyai tujuan yang jelas, banyak perusahaan yang telah berjalan cukup lama tapi tidak mempunyai tujuan visi dan misi yang jelas, sehingga terjebak terombang ambing, dibilang jalan ya jalan, tapi jalan di tempat karena team kerja tidak tahu apa yang menjadi goals dari tujuan akhir perusahaan, sehingga mereka menafsirkan visi misi mereka sendiri sendiri, ada yang sekedar bekerja yang penting kelihatan kerja, ada yang bekerja jika diawasi oleh atasan, ada yang malas-malasan dan sebagainya.
Munculnya kinerja buruk sebuah team kerja juga bisa disebabkan oleh tidak ada aturan main yang jelas, sehingga mereka tidak mempunyai team work, mereka bekerja sendiri-sendiri, sikut-sikutan, pokoknya asal bos senang dan seterusnya.
Ibarat sebuah team sepakbola, jika team kita ingin memenangkan pertandingan melawan kesebelasan lawan, maka hal pertama yang harus dibentuk adalah aturan main atau rules of the game, jika kita deskripsikan seoarng keeper atau penjaga gawang tugas utamanya adalah menjaga gawangnya agar tidak terjadi kebobolan atas gawangnya sehingga yang menjadi ukuran seorang penjaga gawang adalah yang paling sedikit kebobolan, jadi keeper yang baik adalah keeper yang tidak pernah atau paling sedikit kemasukan gawangnya, di depan keeper adalah pemain belakang biasanya ada tiga orang yang mengawal bagian belakang ini, ada center back ditambah dua orang wing back kanan dan kiri, tugas utama para back ini adalah menghalau serangan lawan dan membantu keeper agar tidak terjadi kebobolan atas gawangnya, sehingga yang menjadi ukuran seorang adalah ketika bisa bermain taktis menghalau setiap serangan lawan, di depan para back ada pemain tengah yang disebut pemain gelandang, pemain gelandang ini bertugas mengatur irama permainan biasanya diisi oleh dua orang, satu orang yang dominan membantu penyerangan dan satunya lagi membantu bertahan jadi seorang pemain gelandang yang baik itu bisa mengendalikan permainan kesebelasan lawan, jika pemain tengah ini mati maka pemain lawan akan mudah mengobrak abrik pertahanan kita, di depan gelandang ada yang namanya striker atau goal getter, biasanya dua orang di tengah dibantu oleh dua orang sayap kanan dan sayap kiri, striker tugas utamanya adalah mencetak goal sebanyak banyaknya ke gawang dibantu oleh sayap kanan dan kiri sebagai penyuplai bola, jadi seorang striker dikatakan bagus kualitasnya apabila banyak menciptakan goal ke gawang team lawan.
Begitu juga di dalam sebuah badan usaha, baik jasa, bidang perdagangan apalagi badan usaha yang bergerak di bidang industri semuanya memerlukan visi misi yang jelas sehingga goals yang akan dicapai terang benderang, harus mempunyai team yang handal dengan aturan main dan key performance indikator yang jelas, apa tugas bagian marketing, apa tugas bagian finance, accounting, gudang, bagian administasi, bagian pembelian dan lain sebagainya. Disini penulis akan memberikan gambaran yang lebih detail agar mudah dipahami. Di dalam sebuah bisnis biasanya ada empat hal yang harus dileverage yakni bidang marketing, accounting dan finance, system dan sumber daya manusia (human resources development), sumber daya manusia akan mampu bekerja dengan baik apabila ada system yang mendukung, system ini mengatur siapa mengerjakan apa, seorang divisi marketing tugasnya ada meningkatkan omzet penjualan jadi yang menjadi ukuran divisi marketing yakni omzet penjualan terlampaui, kemudian bagian accounting tugasnya mencatat dan membukukan setiap transaksi yang terjadi di dalam bisnis lalu membuat laporan keuangan secra periodik, sehingga ukuran kinerja seorang accounting adalah terciptanya pencatatan dan pelaporan keuangan tepat waktu, jika laporan keuangan telat berarti kinerja bagian accounting kurang baik.
Untuk lebih memperjelas, berikut ini penulis uraikan lebih detail agar tidak gagal faham, untuk mencapai target penjualan yang di tetapkan oleh manajemen, biasanya bagian marketing melakukan strategi-straegi yang harus dilakukan oleh team marketing, bagaimana melakukan branding awarness, bagaimana membuat iklan yang menarik perhatian calon customer dan sebagainya. Saat ini perkembangan teknologi yang begitu cepat membuat habit manusia berubah begitu cepat, kalau dulu para pakar marketing melakukan strategi marketing dengan cara yang konvensional, misalnya mencetak brosur, melakukan presentasi secara libe kepada calon customer dan sebagainya, akan tetapi kini semuanya sudah berubah, teknologi informasi begitu cepat berubah yang berimbas kepada dunia marketing, saat ini banyak perusahaan yang mengembangkan digital marketing sebagai salah satu strategi mereka, saat ini jika kita ingin membeli suatu barang atau jasa tinggal dicari di aplikasi pencarian, beli barang bisa via teknologi, jual barang bisa dibantu dengan aplikasi-aplikasi seperti tokopedia, shopee dan lain sebagainya, sehingga jika kita tidak mengikuti perkembangan teknologi maka kemungkinan kita akan tertinggal oleh kompetitor yang selalu mengintip kita.
Sumber : the business coach by bradley j sugars 2013, How the best leader leads by brian tracy 2015
Baca Juga : Cara menghitung PPh Final UMKM